Plumeria rubra atau Plumeria alba, juga dikenal sebagai Frangipani, Kemboja atau Kamboja. Bunga-bunga ini memiliki ciri khas berupa lima kelopak yang saling menempel erat di pangkalnya, sehingga menciptakan efek spiral di bagian tengahnya.
Kemboja dikenal karena bunganya yang harum, yang muncul dari awal musim panas hingga musim gugur. Aromanya sering digambarkan sebagai manis dan cukup kuat, sehingga menjadi pilihan populer untuk taman dan karangan bunga.
Dalam berbagai budaya, Plumeria memiliki makna simbolis. Di Bali, bunga ini digunakan dalam kegiatan doa. Di Hawaii, bunga ini merupakan bunga yang populer untuk karangan bunga. Bunga ini juga merupakan bunga nasional Laos dan Nikaragua.
Pohon Kemboja berukuran relatif kecil, biasanya tumbuh setinggi 15 hingga 25 kaki, sekitar 5 sampai 8 meter, dengan bentuk seperti vas atau payung. Pohon ini tumbuh subur di daerah beriklim hangat dan sering ditemukan di daerah tropis. Daunnya panjang, kasar, dan tumbuh berkelompok di ujung cabang. Meskipun umumnya kokoh, cabang-cabangnya agak rapuh dan mengandung getah susu yang dapat mengiritasi kulit.
Kemboja biasanya diperbanyak dengan cara stek, karena lebih cepat besar. Bisa juga ditanam dari biji.
Potongan dahan dari sisa cukuran pohon bisa ditanam. Pilih potongan panjang setidaknya 50 cm. Lebih baik jika sudah cukup keras batangnya atau di atas 4 cm diameternya.
Potongan ditanam sekitar 10 cm ke dalam tanah.
Biasanya Kemboja kuning lebih mudah tumbuh akarnya. Potongan batang bisa dicelup dalam wadah air yang bercampur tanah, atau tanah yang becek. Tanpa khawatir batang akan membusuk. Akar juga akan tumbuh dengan baik di tanah basah.
Kemboja merah biasanya lebih mudah terserang busuk batang dan akar di tanah yang becek. Beberapa ahli menyarankan agar potongan batang Kemboja merah dibiarkan 4-7 hari di tempat kering dan gelap. Sampai bekas luka tertutup kalus. Kemudian ditanam di tanah yang lembab, tapi tidak becek.
Cukur daun tua yang ada di bawah potongan batang stek. Sehingga hanya tersisa sekitar 30-50% daun, pastikan daun tersebut masih muda. Potong juga tangkai bunga jika ada. Supaya batang stek fokus mengalokasikan energi/makanan dan air untuk menumbuhkan akar. Terlalu banyak daun akan meningkatkan penguapan air sehingga batang stek bisa layu. Daun tua di bagian bawah rentan busuk, yang dapat menular ke batang stek.
Jika sudah berakar, pohon ini menyukai matahari penuh sepanjang hari agar rajin berbunga.
Getah susu Kemboja mengandung senyawa yang dapat menghambat metabolisme rayap dan bertindak sebagai pengusir, sehingga rayap tidak akan menyerang tanaman.
Kemboja rentan terhadap hama seperti lalat putih, kutu putih, dan tungau laba-laba. Hama-hama tersebut dapat dikendalikan dengan metode pengendalian hama yang tepat seperti sabun, insektisida.
Pohon ini termasuk golongan peluruh atau gugur (deciduous). Dalam bidang hortikultura dan botani, istilah "deciduous" atau "gugur" berarti "rontok saat dewasa" dan "cenderung rontok", mengacu pada pohon dan semak yang menggugurkan daunnya secara musiman, biasanya di musim gugur, menggugurkan kelopaknya, setelah berbunga, dan menggugurkan buah matang. Sehingga harus sering disapu guguran daun dan bunganya.
Aroma harum bunga kemboja dipercaya dapat memberi efek yang menenangkan dan merelaksasi dalam aromaterapi, serta digunakan dalam parfum dan produk perawatan pribadi lainnya. Aromanya juga digunakan dalam karangan bunga dan rangkaian bunga, menambahkan sentuhan keanggunan dan makna budaya.
Aroma bunganya juga dipercaya dapat mengusir nyamuk.