·
pensil, sebaiknya berbatang silindris agar bisa menggelinding
·
penggaris
·
kertas
·
pengukur jarak, jika diperlukan
Prinsipnya
adalah ada dua segitiga, yang satu kecil dan satunya lagi besar, dan keduanya
mempunyai sudut-sudut yang sama besarnya, maka perbandingan sisi-sisi kedua
segitiga itu akan sama, lihat gambar:
Segitiga
abc mempunyai sudut-sudut yang sama dengan segitiga ABC:
sudut a = sudut A
sudut b = sudut B
sudut c = sudut C
dan
perbandingan panjang setiap sisi akan sama:
ab / AB = bc / BC = ca / CA = skala
Dengan kata
lain, jika segitiga abc diperbesar sesuai skala maka akan didapat segitiga ABC
yang sebangun dengan segitiga aslinya (segitiga abc). Prinsip ini digunakan
untuk menghitung suatu jarak dalam metode segitiga ini.
Lihat
gambar dibawah, dengan menggambarkan suatu segitiga yang sebangun dengan
segitiga A-B-objek pada kertas, dan jarak dari A ke B diketahui, maka jarak dari
A ke objek dan dari B ke objek dapat
dihitung berdasarkan skala gambar.
PROSEDUR:
Tentukan tempat
A dan tempat B dengan jarak diantara keduanya diketahui, bisa menggunakan
pengukur jarak, menggunakan tripmeter kendaraan, patokan jarak pada jalanan,
dll .
Siapkan
suatu bidang datar (misal: meja, papan, dll) sebagai landasan untuk menggambar
segitiga pada kertas. Sebaiknya gunakan pensil yang berbentuk silindris, agar
dapat digunakan untuk test kedataran meja. Tanda suatu bidang adalah datar jika
pensil tidak menggelinding di arah panjang meja, juga tidak menggelinding di arah
lebar meja. Dapat juga menggunakan kelereng untuk memastikan kedataran meja,
kelereng tidak boleh menggelinding kearah manapun jika diletakkan diatas meja.
Di tempat A
Gambarkan
garis a-b pada kertas, posisikan garis tersebut agar ada bidang kosong yang
besar pada kertas untuk menggambar titik objek. Pada gambar dibawah tampak
garis a-b dilukiskan pada bagian bawah kertas agar ada ruang kosong untuk
gambar titik objek.
Letakkan
kertas pada bidang datar di tempat A. Posisikan kertas agar garis a-b pada
kertas berada segaris dengan garis imajiner dari tempat A ke tempat B. Dapat
dilakukan dengan mendirikan penggaris di sepanjang garis a-b lalu penggaris
tersebut dibidikkan ke titik B. Pastikan kertas tidak bergerak.
Letakkan
penggaris di titik a dan bidik penggaris dari titik a ke objek. Gambarkan garis
dari A ke objek tersebut pada kertas.
Pastikan garis a-b masih tetap segaris dengan garis imajiner dari tempat A ke
tempat B. Maka sudah mulai tampak ada dua sisi dari suatu segitiga, sebagaimana
gambar dibawah:
Di tempat B
Sekarang
berpindahlah ke tempat B. Tempatkan kertas pada bidang datar di tempat B.
Posisikan kertas agar garis a-b segaris dengan garis imajiner dari tempat B ke
tempat A, pastikan kertas tidak
bergerak.
Posisikan
penggaris diatas titik b, dan bidikkan penggaris agar segaris dengan garis
imajiner dari tempat B ke objek, gambarkan garis tersebut pada kertas,
sebagaimana dibawah:
Sekarang
sudah terlihat terbentuknya segitiga pada kertas yang dapat dinamakan sebagai segitiga
abo. Sisi-sisi segitiga ini dapat diukur panjangnya dengan penggaris.
Karena
jarak antara tempat A ke tempat B sudah diketahui, maka perbandingan panjang garis
a-b dengan jarak tempat A ke tempat B adalah skala dari gambar ini. Misal jarak
dari tempat A ke tempat B diketahui 50 meter, dan panjang garis a-b pada gambar
segitiga adalah 5 cm, maka skala gambar adalah 5 berbanding 5000 atau sama dengan
1 : 1000.
Jika
panjang garis a-o pada gambar terukur dengan penggaris adalah 30 cm, maka jarak
dari tempat A ke objek adalah:
30 cm x 1000 = 30.000 cm = 300 meter
Jika
panjang garis b-o pada gambar adalah 25 cm, maka jarak dari tempat B ke objek
adalah:
25 cm x 1000 = 25.000 cm = 250 meter
Metode
segitiga ini juga dapat digunakan untuk menggambar peta dengan skala dan ukuran yang
cukup akurat. Tanpa harus mengukur secara langsung jarak-jarak dari tiap posisi
objek satu per satu.
No comments:
Post a Comment
Your positive comment will be highly appreciated to improve this site