Lihat segitiga bergaris merah, jika sudut
a dan sudut b diketahui, dan jarak x juga diketahui,
maka tinggi objek h dan jarak L dapat diketahui. Dalam metode yang dijelaskan
disini tidak menggunakan formula yang menghitung sudut, tapi digunakan metode
segitiga yang sebangun. Jika kita bisa menggambarkan segitiga sebangun tersebut
pada kertas maka panjang sisi-sisi segitiga pada gambar sebanding dengan
segitiga yang sebenarnya.
Siapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk
menggambar segitiga yang sebangun, yaitu:
selembar karton polos (cardboard)
penggaris
pensil
benang
beban pemberat, bisa berupa mur, baut,
pena, dll.
paku payung kecil atau paku kertas (pin)
Siapkan selembar kertas karton yang polos
berukuran sekitar 20 x 30 cm, karton digunakan karena kertas biasa tidak kaku.
Bisa menggunakan kertas tapi harus dilekatkan pada selembar papan atau pada
karton agar menjadi kaku.
Pasang paku pada salah satu sudut karton,
usahakan benar-benar dekat ke pinggir siku karton.
Ikat mur pemberat pada benang, kaitkan
benang pada pin yang sudah menancap di siku karton, sebagaimana gambar dibawah.
Pada posisi A
Tentukan suatu posisi, namakan posisi ini
titik A. Di titik A, bidikkan pinggir atas kertas karton ke arah objek yang
akan diukur ketinggiannya. Biarkan mur bergantung pada benang. Karena gravitasi
maka benang dan mur akan selalu mengarah ke pusat bumi, sehingga akan terbentuk
sudut antara pinggir atas karton dengan benang, dengan pena dan penggaris
gambarkan garis yang dibentuk benang dan mur pada karton, pastikan garis ini
tepat dari paku hingga sampai pinggir bawah karton.
Tandai titik perpotongan garis yang
dibuat benang dengan dengan pinggir bawah kertas, namai titik ini sebagai titik
a.
Ukur jarak titik a ke pinggir kanan
kertas, tandai pinggir atas kertas sesuai jarak a, namakan titik ini sebagai c.
Tarik garis dari a ke c, sehingga terbentuk segitiga siku-siku seperti gambar
dibawah.
Pada posisi B
Berjalanlah mendekati objek. Ukurlah
jarak yang ditempuh, jarak ini akan menentukan skala pada peta. Pada gambar
segitiga merah diatas jarak ini dinamakan x. Ingat lintasan yang ditempuh harus
benar-benar kearah objek atau mendekati kaki objek, tapi tidak perlu sampai ke
kaki objek. Namakan titik ini sebagai titik B.
Dititik B, arahkan kembali pinggir atas
karton ke arah objek. Maka mur akan bergantung pada benang dan menunjuk ke
pusat bumi. Tandai garis yang ditunjukkan benang pada karton dengan pensil dan
penggaris. Pastikan garis dimulai dari paku dan berhenti pada perpotongan
dengan garis a-c, namakan titik perpotongan ini sebagai b.
Maka akan didapat segitiga-segitiga
sebagaimana gambar dibawah ini.
Ukur jarak dari a ke b, misal didapat 10
cm. Dengan membagi jarak a ke b dengan jarak posisi A ke posisi B maka akan
didapat skala gambar. Jika jarak dari posisi A ke posisi B adalah 50 meter,
maka:
ab
/ AB = 10 cm / 50 meter = 10 / 5000 = 1 : 500
Jarak dari c ke pin menentukan tinggi
objek, misal c ke pin adalah 8 cm. Maka tinggi objek adalah:
Tinggi
objek = 8 cm x 500 = 4000 cm = 40 meter
Jika jarak dari titik a ke c adalah 20
cm, maka jarak posisi A ke kaki objek adalah:
Jarak
A ke kaki objek = 20 cm x 500 = 10.000 = 100 meter.
No comments:
Post a Comment
Your positive comment will be highly appreciated to improve this site