Tangki tipe ini lebih mudah dihitung jumlah volume cairan yang terkandung di dalamnya, jika dibanding dengan tangki silindris horizontal. Cukup dengan menghitung luas alas silinder lalu dikalikan tinggi atau kedalaman cairan maka akan langsung didapat volume cairan.
Volume Cairan = luas alas x tinggi cairan = 22/7 x radius x radius x tinggi cairan
Gunakan pengukuran di bagian dalam tangki agar lebih akurat.
Untuk tangki ukuran besar biasanya tangki silindris vertikal ini populer digunakan. Tapi perlu dipertimbangkan untuk tidak mendesain tangki vertikal yang terlalu tinggi, atau disebut low profile design agar lebih aman, salah satunya karena akan tangki yang tinggi akan mudah tersambar petir. Tangki yang tidak tinggi juga mudah dipanjat untuk pemeliharaan dan pengecheckkan.
Untuk tangki yang dapat menyimpan 100.000 liter atau lebih, pemuaian dan penyusutan cairan akibat perubahan temperatur lingkungan dapat jelas terlihat. Perubahan temperatur dari malam ke siang yang sekitar 10 derajat Celsius atau 18 derajat Fahrenheit, dan sebaliknya dari siang ke malam, dapat jelas terlihat pada ketinggian cairan di dalam tangki. Oleh karena itu sebaiknya tangki dibangun tidak terlalu tinggi agar pemuaian cairan tidak membingungkan.
Beberapa tangki didesain dengan atap yang dapat bergerak naik dan turun mengikuti ketinggian cairan. Hal ini bertujuan untuk menghindari penumpukan uap diatas cairan, biasanya diterapkan pada cairan dengan uap yang mudah terbakar.
No comments:
Post a Comment
Your positive comment will be highly appreciated to improve this site