Jika
menuruti aturan tersebut, berarti jika mengendarai kendaraan dengan torsi
maximum pada putaran engine tinggi sekitar 6100 RPM seperti pada BMW E60 M5,
maka setiap pemindahan gigi keatas selalu dilakukan setelah mencapai putaran
6100 RPM, yang mana putaran engine tersebut sudah amat sangat tinggi untuk
penggunaan di dalam kota.
Saya
juga mencoba mencari penjelasan pada buku manual, tapi sama sekali tidak ada
penjelasan tentang keharusan untuk selalu mengganti perseneling pada putaran
engine dimana dihasilkan torsi maximal. Jadi, kapan saat terbaik mengganti
perseneling?
Untuk
penggunaan ekonomis selalu usahakan putaran engine serendah mungkin, tapi tidak
terlalu rendah sehingga engine tersendat-sendat karena kekurangan torsi dan
transmisi bergetar. Jadi yang dibutuhkan adalah torsi yang cukup untuk suatu
beban dan kecepatan tertentu, bukan torsi maximum. Hal ini akan berbeda-beda
untuk setiap kendaraan dan dapat dirasakan oleh pengendara yang berpengalaman.
Untuk
lebih detail tentang torsi dapat dibaca di Hubungan antara Daya, Torsi, RPM.
Penggunaan tachometer dapat membantu untuk
menentukan kapan saat terbaik mengganti gigi. Lebih detail tentang tachometer
dibaca di artikel Apakah Fungsi Tachometer pada Kendaraan.
Beberapa
kendaraan dengan engine yang mampu menghasilkan torsi besar pada putaran rendah
seperti jip, truck dan bus, dapat dilakukan penggantian gigi keatas (upshift)
pada putaran serendah 1200-1500 RPM. Kendaraan seperti sedan, penggantian gigi
keatas dapat dilakukan pada putaran engine 2000-3000 RPM untuk penggunaan
ekonomis. Jika melalui tanjakan atau menarik beban berat maka penggantian perseneling
harus dilakukan pada putaran engine yang lebih tinggi, misal mencapai 4000 RPM.
Lihat Fuel economy-maximizing behaviors di wikipedia.
Beberapa
sedan kelas atas seperti Rolls-Royce Phantom, didesain dengan engine yang mampu
menghasilkan torsi besar pada putaran rendah. Engine Rolls-Royce Phantom menghasilkan maximum torsi sebesar 720 Nm pada putaran engine 3500 RPM, dan 75%
dari maximum torsi sudah didapat pada putaran engine serendah 1000 RPM.
Tujuannya adalah agar lebih mudah berakselerasi tanpa perlu menekan pedal gas
dalam-dalam dan tanpa perlu mengoper ke gigi rendah (downshift) saat
berakselerasi. Rolls Royce menamakan kemudahan berakselarasi ini sebagai waftability.
Pada
tractor, jika tidak sedang menarik beban berat, karena besarnya torsi pada
putaran rendah, pengendara dapat start langsung dengan gigi tinggi (gigi 3 atau
gigi 4). Menanjak dengan gigi 5 bukanlah suatu hal yang berat bagi tractor. Tampak
pada foto tachometer tractor dibawah kecepatan tractor untuk setiap tingkat
perseneling untuk putaran engine tertentu.
No comments:
Post a Comment
Your positive comment will be highly appreciated to improve this site