Pages

Tuesday, February 21, 2012

Penggantian Persneling yang Ekonomis

Pada transmisi manual, ada pendapat yang menyatakan bahwa mengganti perseneling keatas (upshift) sebaiknya pada saat engine menghasilkan torsi maximum. Misal pada suatu kendaraaan dimana torsi maximum dihasilkan pada 3500 RPM, maka pemindahan perseneling dari 1 ke 2, dari 2 ke 3, dari 3 ke 4, dan seterusnya, dilakukan pada saat putaran engine mencapai 3500 RPM.

Jika menuruti aturan tersebut, berarti jika mengendarai kendaraan dengan torsi maximum pada putaran engine tinggi sekitar 6100 RPM seperti pada BMW E60 M5, maka setiap pemindahan gigi keatas selalu dilakukan setelah mencapai putaran 6100 RPM, yang mana putaran engine tersebut sudah amat sangat tinggi untuk penggunaan di dalam kota.

Saya juga mencoba mencari penjelasan pada buku manual, tapi sama sekali tidak ada penjelasan tentang keharusan untuk selalu mengganti perseneling pada putaran engine dimana dihasilkan torsi maximal. Jadi, kapan saat terbaik mengganti perseneling?

Untuk penggunaan ekonomis selalu usahakan putaran engine serendah mungkin, tapi tidak terlalu rendah sehingga engine tersendat-sendat karena kekurangan torsi dan transmisi bergetar. Jadi yang dibutuhkan adalah torsi yang cukup untuk suatu beban dan kecepatan tertentu, bukan torsi maximum. Hal ini akan berbeda-beda untuk setiap kendaraan dan dapat dirasakan oleh pengendara yang berpengalaman.

Untuk lebih detail tentang torsi dapat dibaca di Hubungan antara Daya, Torsi, RPM.

Penggunaan tachometer dapat membantu untuk menentukan kapan saat terbaik mengganti gigi. Lebih detail tentang tachometer dibaca di artikel Apakah Fungsi Tachometer pada Kendaraan. 

Beberapa kendaraan dengan engine yang mampu menghasilkan torsi besar pada putaran rendah seperti jip, truck dan bus, dapat dilakukan penggantian gigi keatas (upshift) pada putaran serendah 1200-1500 RPM. Kendaraan seperti sedan, penggantian gigi keatas dapat dilakukan pada putaran engine 2000-3000 RPM untuk penggunaan ekonomis. Jika melalui tanjakan atau menarik beban berat maka penggantian perseneling harus dilakukan pada putaran engine yang lebih tinggi, misal mencapai 4000 RPM. Lihat Fuel economy-maximizing behaviors di wikipedia. 

Beberapa sedan kelas atas seperti Rolls-Royce Phantom, didesain dengan engine yang mampu menghasilkan torsi besar pada putaran rendah. Engine Rolls-Royce Phantom menghasilkan maximum torsi sebesar 720 Nm pada putaran engine 3500 RPM, dan 75% dari maximum torsi sudah didapat pada putaran engine serendah 1000 RPM. Tujuannya adalah agar lebih mudah berakselerasi tanpa perlu menekan pedal gas dalam-dalam dan tanpa perlu mengoper ke gigi rendah (downshift) saat berakselerasi. Rolls Royce menamakan kemudahan berakselarasi ini sebagai waftability.



Pada tractor, jika tidak sedang menarik beban berat, karena besarnya torsi pada putaran rendah, pengendara dapat start langsung dengan gigi tinggi (gigi 3 atau gigi 4). Menanjak dengan gigi 5 bukanlah suatu hal yang berat bagi tractor. Tampak pada foto tachometer tractor dibawah kecepatan tractor untuk setiap tingkat perseneling untuk putaran engine tertentu.



No comments:

Post a Comment

Your positive comment will be highly appreciated to improve this site