Matched Content
Thursday, March 8, 2012
Mengurangi Roda Kehilangan Traksi dengan Rem
Biasanya para pembalap rally dan drifter, juga motocrosser, memanfaatkan rem untuk mendapatkan efek menggelincir (sliding) karena roda terkunci dan kehilangan traksi.
Tapi pada artikel ini yang dibahas adalah memanfaatkan rem untuk mencegah roda penggerak berputar bebas karena selip atau kehilangan traksi, karena efek samping dari komponen bernama diferential. Rem justru dimanfaatkan untuk mendapatkan traksi.
Diferential pada kendaraan roda empat atau lebih, berfungsi untuk menyesuaikan putaran roda saat kendaraan menikung. Karena perbedaan jari-jari lingkaran tikungan, roda yang berada diluar garis lingkaran tikungan akan berputar lebih cepat dari roda yang berada di dalam garis lingkaran tikungan. Misal kendaraan berbelok ke kanan, maka roda di sebelah kiri akan berputar lebih cepat dari pada roda disebelah kanan.
Diferential hanya terpasang pada as roda yang mentransmisikan daya putar engine ke roda. Pada sistem penggerak roda belakang (Rear Wheel Drive), maka diferential terpasang pada roda belakang. Pada sistem penggerak roda depan (Front Wheel Drive), maka diferential terpasang diantara roda-roda depan. Pada kendaraan yang berpenggerak 4 roda (4 Wheel Drive), maka diferential terpasang pada roda depan dan belakang. Demikian juga untuk kendaraan berpenggerak 6 roda (6 Wheel Drive).
Pada roda yang tidak mentransmisikan daya putaran engine, maka roda bebas bergerak sendiri mengikuti arah dan kecepatan kendaraan, sehingga tidak diperlukan diferential.
Tapi, jika salah satu roda yang menggerakkan kendaraan selip atau kehilangan traksi, maka diferential akan memberi putaran ke roda yang selip. Misal pada suatu kendaraan pick-up berpenggerak roda belakang, jika roda kiri belakang masuk ke dalam lumpur, sedangkan roda kanan belakang berada diatas aspal. Maka, roda kiri belakang akan diberi putaran oleh diferential, padahal roda ini selip, sehingga pick-up tersebut tidak bisa jalan. Hal ini tidak masalah jika menggunakan diferential yang dapat memberi daya putaran ke roda yang tidak selip, misal menggunakan Limited Slip Differential, atau Locking Differential.
Untuk kendaraan berpenggerak roda belakang, seperti pick-up dan bus, rem tangan atau rem parkir dapat membantu, jika salah satu roda belakang selip. Caranya dengan menarik rem tangan setengah, agar kedua roda belakang mendapat beban putar yang hampir sama, sehingga diferential membagi putaran ke roda kiri dan kanan. Tekan pedal gas agak lebih dalam agar engine tidak mati dan memberikan cukup daya untuk melawan gaya rem tangan dan menggerakkan kendaraan. Bebaskan rem tangan saat kendaraan bergerak normal kembali. Jika rem tangan ditarik terlalu banyak, maka ada kemungkinan engine akan mati karena tidak mampu melawan gaya pengereman rem tangan dan beban kendaraan.
Untuk kendaraan berpenggerak roda depan, seperti sedan, jika salah satu roda depan kehilangan traksi, maka dapat dibantu dengan menekan pedal rem kaki setengah. Jangan menekan pedal rem kaki terlalu banyak sehingga daya engine tidak mampu melawan gaya rem.
Cara mengurangi kehilangan traksi dengan menggunakan rem ini sangat baik untuk kendaraan berpenggerak roda belakang, karena cukup dengan mengaktifkan rem tangan setengah, dan rem tangan hanya bekerja pada roda belakang. Sedangkan roda depan berputar bebas dan tidak menghambat atau menambah beban engine.
Pada kendaraan berpenggerak roda depan, cara ini agak lebih sulit diaplikasikan, karena menggunakan rem kaki yang beresiko mengunci semua roda. Tapi jika kedua roda belakang juga selip, maka risiko beban engine bertambah karena roda terkunci akan lebih rendah.
Teknik mengemudi ini dapat diaplikasikan jika roda penggerak selip di lumpur, pasir, kerikil, salju, rumput, ataupun roda terangkat dan melayang karena jalan yang tidak rata. Akan lebih baik jika dilakukan dengan halus, karena gerakan mendadak dapat membuat ban kehilangan cengkeraman. Jika roda selip bukan karena terangkat seperti terendam lumpur, maka pengurangan tekanan ban dapat membantu menambah traksi karena permukaan tapak ban jadi lebih lebar sehingga tekanan ban pada lumpur jadi lebih ringan. Dapat diterapkan pada transmisi manual dan transmisi automatis (jika rem parkir dapat difungsikan saat pedal gas ditekan pada posisi gigi 1 atau Drive).
Anda bisa membuktikan teknik ini tanpa perlu menunggu kendaraan anda selip. Caranya: dongkrak kedua roda penggerak, misal pada pick-up berpenggerak roda belakang, maka dongkraklah ke dua roda belakang agar kedua roda tersebut tidak lagi menyentuh tanah atau melayang. Pastikan kedua roda depan terganjal baik agar kendaraan tidak bergerak. Minta bantuan seseorang untuk menghidupkan engine, lalu gunakan gigi 1 agar kedua roda belakang yang melayang tersebut diputar engine. Tahan salah satu roda belakang dengan tangan, jika diferential bekerja baik maka anda dapat dengan mudah menghentikan roda yang berputar, dan diferential akan memindahkan torsi ke roda yang bebas sehingga berputar 2 kali lebih cepat. Lalu, minta teman anda mengaktifkan rem parkir setengah sambil menambah pijakan pedal gas agar engine mampu melawan gaya rem. Sekarang coba tahan lagi salah satu roda penggerak yang melayang tersebut, akan sangat sulit menghentikannya bahkan mustahil. Kedua roda terus bergerak bersama-sama walau salah satu roda dicoba ditahan. Catatan: prosedur ini hanya berlaku untuk diferensial biasa, tidak untuk Limited Slip diferensial, pastikan keselamatan anda sebelum melakukan prosedur ini.
Untuk penggerak roda depan, anda harus mendongkrak kedua roda depan hingga melayang. Lakukan prosedur yang sama seperti diatas, tapi menginjak rem kaki setengah agar kedua roda depan terus bergerak bersama-sama walau dicoba ditahan.
Traction Control System (TCS) atau Anti-slip Regulation (ASR) menggunakan prinsip yang sama, yaitu mengerem roda yang selip untuk menjaga traksi dan dilakukan secara otomatis dengan komputer. Diterapkan oleh Mercedes Benz, BMW, General Motors, dll.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Your positive comment will be highly appreciated to improve this site