Ball joint pada kendaraan berfungsi seperti sendi peluru,yang mana dapat berputar hampir ke segala arah. Digunakan pada roda depan agar roda dapat berbelok kiri-kanan dan suspensi dapat bergerak naik-turun.
Untuk memastikan maka roda depan perlu didongkrak, lalu roda digerak-gerakkan dengan tangan ke arah kiri-kanan kendaraan. Perhatikan apakah kelonggaran terjadi pada ball joint, atau pada tie rod, atau pada bearing. Beberapa spesifikasi kendaraan hanya memperbolehkan kelonggaran maximal 3.18 mm (0.125 inchi) saat roda digerak-gerakkan. Jika terlalu longgar maka beresiko roda lepas saat sedang dikendarai. Pengukuran kelonggaran dapat dilakukan dengan menempelkan micrometer pada bibir terluar / radius terbesar dari velg.
Kelonggaran pada tie rod, biasanya hanya terlihat jika roda digerak-gerakkan kearah membelok, seperti gerakan membelok ke kiri-kanan.
Kelonggaran pada ball joint, biasanya akan terlihat saat roda digerak-gerakkan keatas-bawah, dan gerakan ke arah keluar-dalam atau kiri-kanan kendaraan.
Kelonggaran pada bearing roda, biasanya akan terlihat mirip dengan kelonggaran pada ball joint, yaitu terjadi kelonggaran disemua arah: atas-bawah dan kiri-kanan. Bearing yang aus akan menghasilkan suara dengung. Pada kendaraan sedan dengan suspensi independen jenis MacPherson strut, suara bearing yang aus dapat terdengar jelas karena gelombang suara bearing mudah merambat menuju ruang kabin. Pada kendaraan jip dengan suspensi pegas daun, biasanya suara bearing tidak terlalu terdengar walau roda sudah sangat tinggi kelonggarannya, kadang disebut oblak.
Mengganti ball joint sering menghadapi persoalan sulitnya melepas ball joint yang sudah macet. Walau murnya sudah dilepas, diberi pelumas, dan bahkan sudah dipukul-pukul dengan palu tapi ball joint tetap bandel tidak mau bergerak. Bahkan bisa terjadi kerusakan karena dipukul-pukul palu.
Prosedur melepas ball joint macet dengan dongkrak ini dapat diterapkan pada suspensi jenis independen seperti suspensi MacPherson strut yang populer digunakan pada roda depan sedan seperti: Toyota, Mitsubishi, Honda, Ford, Daihatsu, dan lain-lain.
Dongkrak kendaraan pada bagian body, bukan pada lengan suspensi (swing arm), lepaskan ban. Pasang ganjal body (jack stand) agar kendaraan aman bergantung tanpa ban, lepaskan dongkrak dari bodi. Nantinya dongkrak tersebut akan digunakan untuk melepas ball joint. Jika anda tidak memiliki jack stand, maka dapat menggunakan ban serap yang dilapisi dengan balok diatasnya untuk menahan bodi. Jangan hanya mengandalkan dongkrak, karena dongkrak kurang stabil.
Menurut saya, menggunakan ban yang diberi balok kayu lebih aman daripada menggunakan jack stand, terutama saat menerapkan teknik melepas ball joint sebagaimana dibahas di artikel ini. Karena ban lebih luas bidangnya yang menjadi landasan, dan balok kayu lebih luas bidangnya yang menyentuh bagian bawah kendaraan, sehingga lebih stabil dan tidak beresiko merusak bodi kendaraan. Sedangkan jack stand kakinya lebih sempit dan bagian atasnya lebih kecil dan keras, sehingga kurang stabil dan dapat membuat penyok bodi. Dan tentu saja ban dengan balok kayu lebih ekonomis daripada harus membeli jack stand.
Beberapa desain velg mempunyai bagian luar atau muka yang cembung dan melampaui bibir ban, sehingga velg bergores jika bagian muka yang cembung ini menyentuh lantai. Seperti pada foto, bagian muka velg menghadap ke atas agar tidak tergores lantai.
Buka pin tie rod, kendurkan mur tie rod, dan lepaskan tie rod. Tie rod relatif lebih mudah dilepas daripada ball joint. Tie rod yang macet dapat dilepas dengan tracker atau dengan memukul dengan palu pada pegangan tie rod. Hati-hati jika memukul tie rod, pastikan arah pukulan tidak searah gerakan membelok roda, agar tidak terjadi kerusakan pada sistem kemudi. Pada foto tampak tie rod masih terpasang, dan terlihat ada bagian yang memanjang atau berlebih dari rangka yang memegang tie rod. Bagian rangka yang berlebih ini boleh dipukul palu sesuai arah panah merah jika tie rod macet.
Pada beberapa kendaraan melepas ball joint dapat dilakukan tanpa melepas tie rod. Tapi menimbang unsur keselamatan (safety), dan karena melepas ball joint membutuhkan tenaga yang besar dan sering harus dipukul keras dengan palu. Maka agar tidak terjadi kerusakan pada sistem kemudi, maka sebaiknya tie rod dilepas sebelum melepas ball joint. Pada video tampak ball joint masih terpasang, tapi pinnya sudah dilepas. Tie rod pada video sudah lebih dulu dilepas dan diposisikan kembali sebagai pengaman, tanpa mengunci mur tie rod dengan kuat.
Lepaskan pin dari mur ball joint. Kendurkan mur ball joint, tapi tidak melepasnya. Biarkan mur tersebut tetap terpasang dengan jarak sekitar 2-5 mm dari posisi terkunci. Hal ini sebagai pengaman saat ball joint terlepas, maka swing arm masih bisa aman bergantung. Mur ball joint pada video terlihat masih terpasang, tapi sudah dikendurkan.
Saat lengan suspensi (swing arm) bergantung bebas tanpa didongkrak, dapat terlihat adanya celah sempit diantara swing arm dengan pegangan ball joint.
Jika swing arm diangkat dengan dongkrak, maka celah diantara swing arm dengan pegangan ball joint akan melebar. Semakin tinggi didongkrak maka semakin besar celah tersebut. Jika dongkrak swing arm diturunkan maka, maka celah tersebut akan menyempit kembali.
Dengan swing arm yang sedang diangkat dongkrak, selipkan sebatang besi di celah tersebut, pastikan batang besi tersebut pas ukurannya dengan celah, tidak longgar. Bila perlu ketok pelan-pelan dengan palu agar batang besi dapat menyelip di celah. Pada video saya menyelipkan sebatang obeng di celah antara pegangan ball joint dengan swing arm.
Saya biasanya menggunakan dongkrak buaya, tampak pada video berwarna merah, atau dongkrak jenis hidrolik lainnya karena mudah menaikkan dan menurunkannya agar ball joint segera terlepas.
Saat mendongkrak swing arm, pastikan bodi kendaraan tidak melayang karena bodi akan ikut terangkat. Tambahkan balok kayu untuk menahan bodi, agar bodi tidak terbanting saat dongkrak swing arm mendadak diturunkan. Terutama jika menggunakan dongkrak hidrolik yang dapat turun dengan cepat.
Jika ball joint akan digunakan kembali, seperti saat mengganti bearing roda, perbaikan dan penggantian kopling dan as roda pada front wheel drive. Hati-hati saat selipkan obeng agar tidak merusak karet abu ball joint.
Saat obeng terselip mantap, turunkan dongkrak swing arm. Celah diantara pegangan ball joint dan swing arm menyempit, tapi karena ada obeng yang terselip diantaranya, maka pegangan ball joint akan terdorong lepas dari ball joint.
Jika ball joint belum terlepas, ulangi prosedur di atas. Rangka pegangan ball joint boleh diketok palu saat obeng sudah terjepit dan dongkrak swing arm sudah turun tapi ball joint belum lepas. Mur ball joint juga boleh diketuk palu dari samping dengan bantuan kunci pas. Tapi mengetok mur ball joint jangan terlalu keras sampai batang ball joint bengkok, jika ini terjadi maka akan sangat sulit melepas ball joint.
Jika terpaksa mengetuk mur ball joint dengan keras, maka pastikan posisi mur sudah terpasang maximal tapi tidak diketatkan, atau serendah 1 mm dari posisi ketat. Sebagaimana azas pengungkit, mur dengan posisi rendah akan lebih kuat mencegah batang ball joint bengkok saat dipukul dari samping dengan bantuan kunci pas. Sebaliknya posisi mur yang tinggi akan mudah membuat batang ball joint bengkok saat dipukul dari samping.
Dalam video terdengar suara berderak saat dongkrak buaya diturunkan, itu adalah suara ball joint macet yang sedang terlepas.
Jika video tidak bisa diakses di artikel ini maka dapat melihat ke YouTube dengan alamat:
http://youtu.be/qWxG1P_gpCo
Idenya saangat cerdik om 👍
ReplyDeleteIjin serap ilmunya
Ilmu teknis yg aplikatif
ReplyDelete